Tata Surya dan Matahari sebagai Pusatnya
Gambar 16.1. Gambaran
Umum Tata Surya
Sumber:
id.wikipedia.org
Benda apa yang tampak
di langit pada siang hari? Benda yang tampak di langit pada siang hari? Benda
apa yang nampak di langit pada malam hari? Pada siang hari tampak matahari
menyinari dunia, sehingga keadaan di bumi terang benderang. Matahari terbit di
sebelah timur pada pagi hari, dan terbenam di sebelah barat pada sore hari.
Seiring terbenamnya matahari maka siang berganti malam. Pada malam hari di
langit tampak bintang-bintang bertaburan, dan pada suatu malam tampak juga
bulan bersinar. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/ katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifi kasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Tata Surya dan
Matahari sebagai Pusatnya
Gambar Matahari: bola
gas
raksasa yang sangat
besar
Sumber:
id.wikipedia.org
Matahari
merupakan pusat peredaran benda-benda langit. Matahari dan benda-benda langit
lainnya berada dalam suatu sistem. Sistem itu disebut dengan sistem tata surya.
Jadi, sistem tata surya adalah sistem yang tersusun oleh matahari sebagai pusat
dan benda-benda langit yang mengelilinginya.
Berdasarkan
jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars
(228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880
juta km), dan Neptunus (4.500 juta km)
1. Planet-Planet Dalam
a. Merkurius
Gambar 16.4. Gambaran
Semu Merkurius
Merkurius
(0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga
terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius
tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid
yang diketahui adalah lobed ridges atau
rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.
Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas
dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya
kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa
lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan
perkembangan (“akresi”) penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib.
b. Venus
Gambar 16.5. Gambaran
Semu Venus
Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran mirip
bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit
silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki
aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini ebih kering dari bumi dan atmosfernya
sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus
tidak memiliki satelit. Venus adalah
planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar
disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini
aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak
memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer
Venus berasal dari gunung berapi. Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari
setelah Merkurius. Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi. Venus
tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam
mitologi Romawi. Setelah Bulan, planet ini merupakan objek alami tercerah di
langit malam, dengan magnitudo tampak Sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk
menghasilkan bayangan. Venus merupakan planet inferior dengan sudut elongasi
yang mencapai 47,8°. Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum
matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar
atau Bintang Senja.
c. Bumi
Gambar 16.6. Bentuk
Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. 70% bagian bumi ditutup oleh air sedangkan 30% bumi ditutupi oleh daratan. Hidrosfernya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindungi pemukaan bumi dari angin matahari, sinar ultra violet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini di bagi menjadi Troposfer, Straposfer, Mesosfer, Termosfer, dan eksosfer. Lapisan oxon setinggi 50 kilometer berada di lapisan straposfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 OC hingga 50 OC bergantung pada iklim setempat. Bumi mempunyai masa seberat 59.760 milyar ton dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi bumi di ukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran garvitasi planet lain,dengan gravitasi bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai satelit alami yaitu bulan. 70,8% bumi diliputi air. Udara bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida dan gas lain.
d. Mars
Gambar 16.7. Bentuk
Mars
Mars
(1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa
bumi).
Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon
dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus
Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis
yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari
warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga
merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars. Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet Mars
ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna
kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi (III) oksida di
permukaan planet Mars.
2. Planet-Planet Luar
Gambar 16.8.
Raksasa-raksasa
gas dalam
Tata Surya dan
Matahari,
berdasarkan skala
Keempat planet luar,
yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan
mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian
besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es
yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan
sendiri sebagai raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin,
meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
a. Yupiter
Gambar 16.9.
Bentuk Yupiter
Yupiter
(5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet
lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen
dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa
ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63
satelit. Empat yang terbesar,
Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet
kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan
satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius. Yupiter sebagian besar terdiri dari
hidrogen dan helium. Seperempat massa Yupiter merupakan helium, walaupun
jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Yupiter. Planet ini mungkin memiliki
inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat, namun tidak memiliki
permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya. Akibat rotasinya yang cepat,
planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa
Yupiter).
b. Saturnus
Gambar
16.10. Bentuk Saturnus
Saturnus
(9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun
Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari
sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet
yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus
memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan)
dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski
hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius
dan merupakan satu- satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang
cukup berarti.
Saturnus
adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata
surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena
itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam
waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada
dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu
yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.
c. Uranus
Gambar
16.11. Bentuk Uranus
Uranus
(19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini
memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran poros
90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan
gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui,
yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda. Komposisi
Uranus sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa
gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturnus. Karenanya, para astronom kadang-kadang
menempatkannya dalam kategori yang berbeda, yakni “raksasa es”. Atmosfer Uranus
sama dengan Jupiter dan Saturnus karena kandungan utamanya adalah hidrogen dan
helium, namun mengandung lebih banyak unsur
“es” seperti air, amonia dan metana, bersama
dengan sisa hidrokarbon
d. Neptunus
Gambar
16.12. Bentuk Neptunus
Neptunus
(30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali
massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari
dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser
nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya
satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang
disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan
Neptunus. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter
(49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17
kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus.
Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 sa atau sekitar 4.450 juta km.
Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah
164,8 tahun.
Demikian pengetahuan tentang pusat tata surya kali ini, di blog selanjutnya akan kita bahas tentang Gerhana. Terimakasih semoga bermanfaat dan tetap belajar. dan jaga kesehatan.